JAKARTA | Jumat malam, 5 September 2025, kawasan Blok M Jakarta tampak ramai seperti biasa. Lampu-lampu kota berpendar, lalu lintas tak pernah berhenti, dan deretan kafe dipenuhi orang-orang yang menikmati akhir pekan. Di salah satu sudut tempat makan modern, tiga tokoh Laskar Merah Putih (LMP) Sumatera Barat duduk bersama, menikmati kopi hitam yang mengepul hangat.
Sekilas, pertemuan itu terlihat sederhana—hanya tiga sahabat lama yang bercengkerama. Namun lebih dari itu, obrolan malam itu justru menjadi ajang konsolidasi dan refleksi bagi masa depan organisasi Laskar Merah Putih di Ranah Minang.
Hadir Plt Ketua Markas Daerah (Mada) LMP Sumbar, Burhan Saidi Chaniago, didampingi Ketua Harian Mada LMP Sumbar, Delfis Chaniago, serta Ketua Markas Cabang (KaMacab) LMP Padang, AM Baro. Mereka tampak kompak, penuh tawa, namun tetap serius ketika membicarakan arah perjuangan organisasi.
“Kebersamaan adalah ruh Laskar Merah Putih. Kalau komunikasi terjaga, kekompakan dipelihara, maka LMP Sumbar akan semakin kuat menghadapi tantangan ke depan,” ujar Burhan Saidi Chaniago dengan nada optimistis.
Delfis Chaniago menambahkan bahwa pertemuan santai seperti ini sangat penting untuk menjaga silaturahmi sekaligus merumuskan langkah konkret organisasi. “Jangan anggap sekadar ngopi. Justru dari momen sederhana inilah lahir ide-ide besar. Kita ingin LMP di Sumbar lebih solid, dekat dengan masyarakat, dan hadir memberi manfaat nyata,” katanya.
Sementara itu, AM Baro selaku KaMacab LMP Padang menekankan pentingnya penguatan struktur di daerah. Baginya, markas cabang adalah garda terdepan yang harus diperkuat agar semangat merah putih benar-benar dirasakan masyarakat. “Kalau di Padang kita solid, di kabupaten/kota lainnya juga kompak, maka LMP Sumbar akan punya energi besar untuk terus tumbuh,” ungkapnya.
Suasana malam itu terasa hangat. Gelas-gelas kopi yang setengah habis menemani obrolan panjang, diiringi sesekali tawa lepas yang pecah di antara mereka. Walau diadakan jauh dari ranah Minang, di jantung ibukota Jakarta, kebersamaan yang tercipta mencerminkan eratnya ikatan keluarga besar Laskar Merah Putih.
Pertemuan singkat namun sarat makna ini menjadi bukti bahwa Laskar Merah Putih bukan sekadar organisasi, tetapi rumah besar yang menyatukan banyak hati. Dalam nuansa santai, tekad besar kembali diteguhkan: menjaga marwah merah putih, memperkuat persaudaraan, dan mengabdikan diri untuk bangsa, khususnya masyarakat Sumatera Barat.
Menutup pertemuan malam itu, salah satu tokoh berujar penuh semangat:
“Kami mungkin hanya tiga orang yang duduk di sini malam ini, tapi di belakang kami ada ribuan anggota Laskar Merah Putih yang siap menjaga Merah Putih di dada, menjaga Minang, dan menjaga Indonesia.”
Di balik secangkir kopi hangat di Blok M, tersimpan semangat besar: Laskar Merah Putih Sumbar siap melangkah lebih solid, lebih kuat, dan lebih bermanfaat bagi negeri.
TIM
